WeLCome

Minggu, 12 Januari 2014

makalah Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)



BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang.Namun kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal.
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan.
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat).Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akanmemperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas.Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).Perkembangan bayi dengan BBLR yang dirawat di RS ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.


1.2. Tujuan

1.Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran umum tentang asuhan kebidanan pada bayi dengan berat   lahir rendah (BBLR)

2.  Tujuan Khusus
a.  Untuk mengetahui pengertian BBLR
b.  Untuk mengetahui Etiologi BBLR
c.  Untuk mengetahui Karakteristik BBLR
d.  Untuk mengetahui Masalah Pada BBLR
e.  Untuk mengetahui Penanganan Pada BBLR..
f.   Untuk mengetahuiPemantauan (Monitoring) pada BBLR
g.  Untuk memenuhi tugas pelajaran neonatus

1.3. Manfaat
a.  Mengetahui pengertian BBLR
b.  Mengetahui Etiologi BBLR
c.  Mengetahui Karakteristik BBLR
d.  Mengetahui Masalah Pada BBLR
e.  Mengetahui Penanganan Pada BBLR
f.   MengetahuiPemantauan (Monitoring) pada BBLR
g.  Terpenuhi tugas pelajaran neonates
 


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



2.1. Pengertian
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir). (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004)WHO (1961) mengganti istilah premature dengan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi premature.

2.2. Etiologi

BBLR dapat disebabkan karena:
1)    Persalinan kurang bulan / premature

Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat daripada waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan.
Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup diluar rahim.Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik.
Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (prematur).
2)    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat).Retardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan keaadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu.
Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.Kematangan fungsi organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) adalah :
1. Faktor Ibu
§ Gizi saat hamil yang kurang
§ Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
§ Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
§ Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
§ Faktor pekerja yang terlalu berat
2.  Faktor Kehamilan
§ Hamil dengan hidramnion
§ Hamil ganda
§ Perdarahan antepartum
§ Komplikasi hamil : pre-eklampsia / eklampsia, ketuban pecah dini.
3.  Faktor Janin
§ Cata bawaan
§ infeksi dalam rahim
4.  Faktor yang masih belum diketahui


1.  Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:

§  Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
§  Bayi berat lahir sangar rendah (BBLSR) berat lahir <1500 fram
§  Bayi berat lahir eksterm rendah (BBLER), berat lahir <1000 gram
2.  Berdasarkan berat badan menurut usia kehamilan dapat digolongkan:

1.    Prematuritas murni.

Bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan ( NKBSMK).
2.     Dismaturitas.
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini dapat juga:
·         Neonatus Kurang Bulan - Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK).
·         Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus   Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NLB- KMK ).

1.    BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada <30 cm.
2.    Kepala >dari dada
3.    Pernafasan belum teratur dan sering mengalami apneu
4.    Pernafasan sejajar 45-50 kali permenit
5.    Frekuensi nadi 100 – 140 x permenit.
6.    Bayi laki-laki testis sudah turun
7.    payudara dan puting sesuai masa kehamilan
8.    Menghisap cukup kuat.
9.    Gerakannya cuku aktif, tangis cukup kuat


2.4. Masalah Pada BBLR
1.   Suhu tubuh
§  Pusat pengatur nafas badan masih belum sempurna
§   Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah
§   Otot bayi masih lemah
§   Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan
§  Kemampuan metabolisme panas masih rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36o sampai 37o.
2.  Pernafasan
§  Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
§  Surfaktan paru-paru masih kurang sehingga perkembangannya tidak sempurna
§  Otot pernafasan dan tulang iga lemah
§  Dapat disertai penyakit-penyakit maka maun membrane, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.

3.  Alat pencernaan makanan
§  Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan dengan banyak lemah / kurang baik.
§  Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang
§  Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
4.  Hepar yang belum matang (immatur)
§  Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai kena uterus.
5.  Ginjal masih belum malang (immature)
§  Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.
6.  Perdarahan dalam otot
§  Pembuluh darah bayi premature masih rapuh dan mudah pecah
§  Sering mengalami gangguan pernafasan, sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
§  Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi
§  Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis.

2.5. Penanganan
1.    Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah dan cepat mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit, dan kekurangan lemak coklat (brown fat).
2.    Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belum sanggup membentuk entibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi, termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.


3.    Pengawasan nutrisi/ASI
Pada BBLR refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, sehingga pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia.
4.    Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.


2.6. Pemantauan (Monitoring)
a.    Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari
§ Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama. Bayi berat lahir >1500 gram dapat kehilangan BB sampai 10% dari berat lahir. Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi.
§ Setelah berat lahir tercapai kembali, kenaikan berat badan selama 3 bulan seharusnya:
150-200 gram seminggu untuk bayi <1500 gram (misalnya 20-30 gram/hari)
 200-250 gram seminggu untuk bayi 1500-2500 gram (misalnya 30-35 gram/hari)
§ Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari:
·         Tingkatkan jumlah ASI dengan 20ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180ml/kg/hari.
·         Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180ml/kg/hari.
·         Apabila kenaikan berat tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai 200ml/kg/hari.
b.    Tanda kecukupan pemberian ASI
·   Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam
·   Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI
·    BB bayi naik

c.     Pemulangan penderita
Bayi suhu stabil

Toleransi minum per oral baik, diutamakan pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan ASI dengan cara menetek dapat diberikan dengan alternative cara pemberian minum yang lain.
Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

 
BAB III
Management Kebidanan Neonatus dengan BBLR
SOAP

Masuk                                    : 12 -12-2012                                     Jam                             : 10.30 WIB
Ruangan                   : Merak                                               No.MR                        :
Tanggal Pengkajian : 12-12-2012                                    Dikaji o/Mahasiswi: Kelompok 1
Subjektif
1.    Pengkajian
A.   IDENTITAS
Nama Bayi          : By. Niko
Umur Bayi           :  1 jam
Tgl/Jam/Lahir      : 12-12-12/ 10.30 WIB
Jenis kelamin     : Laki-laki
Berat badan        : 2100 gram
Panjang Badan  : 40 cm

Nama Ibu             : Ny. Nia                                 Nama Suami : Tn. Firman
Umur                    :22 Tahun                              Umur              : 25 Tahun
Suku                    : Melayu                                 Suku              : Melayu
 Agama                : Islam                                     Agama           : Islam
Pendidikan         : SD                                        Pendidikan   : SD
Pekerjaan            : IRT                                        Pekerjaan      : Wiraswasta
Alamat                  : Jl. Pepaya                           Alamat            : Jl. Pepaya



                                                                                                                   
B.   ANAMNESA
1.    Riwayat selama kehamilan
Pendarahan                         : tidak ada
Preeklamsi                : tidak ada
Eklamsia                    : tidak ada
Penyakit kelamin     : tidak ada

2.    Riwayat persalinan sekarang
Kelahiran tunggal/ganda               : Tunggal
Jenis persalinan                              : Normal
Di tolong oleh                                   : Bidan
Ketuban pecah                                : Jernih
Keadaan dan jumlah air ketuban : 1200cc
Placentanya lahir                            : Lengkap
Tali pusat                                           :Normal, 50 cm
Komplikasi persalinan
Ibu      : tidak ada
Janin  : tidak ada



Objektif
C.   PEMERIKSAAN FISIK
1.    Pemeriksaan khusus
Apakah air ketuban jernih atau bercampur dengan meconium: jernih
Apakah Bayi bernafas spontan                                                    : ya
Apakah kulit bayi bewarna kemerahan                                       : ya
Apakah tonus/kekuatan bayi cukup                                            : ya
Apakah ini kehamilan cukup bulan                                             : ya
Sidik telapak kaki kiri bayi
Sidik telapak kaki kanan bayi



2.    Pemeriksaan umum
a.    Keadaan umum : Sedang
b.    Kesadaran          : Compos Mentis
c.    Tanda-tanda vital           :
Nadi                      : 138x/i
Suhu                    : 35,5o C
Pernafasan         :50x/i



3.    Pemeriksaan umum secara sistematis
a.    Kepala                 : Normal 
b.    Muka                    : Bulat
c.    Mata                     : Simetris +/+
d.    Telinga                 :Simetris +/+
e.    Mulut                    : Bersih
f.     Hidung                 : Simetris +/+, tidak ada polip
g.    Leher                    : Tidak ada pembengkakan
h.    Dada                    : Normal
i.      Perut                    :normal
j.      Tali pusat             : Normal

4.    Reflex
a.    Reflex moro                    : ada
b.    Reflex rooting                 : ada
c.    Reflex sucking               : ada
d.    Reflex grasping/plantar            : ada
e.    Reflex tonic neck           : ada
f.     Reflex  staping               : ada
g.    Reflex babin sky                        : ada


5.    ANTROPOMETRI
a.    Lingkar kepala                : 28 cm
b.    Lingkar dada                   : 25cm
c.    Lingkar lengan atas      : 9 cm
d.    Berat badan                    : 2100 gram
e.    Panjang badan              : 40 cm

6.    ELIMINASI
a.    Urine                                : belum ada
b.    Meconium                       : belum ada 
D.   PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal                                       : tidak dilakukan
a.    Laboratorium                                    : tidak dilakukan
b.    Lain-lain                                : tidak dilakukan

A : Bayi Lahir 1jam  post partum k/u bayi sedang, bayi dengan BBLR

P :
a)    Beritahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa berat bayi 2100 gram nadi 138x/I, suhu 35,5o C, pernafasan 50x/i, Beritahu ibu peneyebab terjadinya BBLR yaitu bisa disebabkan oleh ibu apabila ibu perokok,pemenuhan nutrisi yang kurang pada waktu hamil  dan bisa juga disebabkan oleh bayi itu sendiri yaitu cacat bawaan dan infeksi didalam rahim.
b)    Beritahu ada ibu tindakan yang akan dilakukan pada bayinya yaitu dengan rujuk
c)    Beri dukungan psikologi yaitu ibu harus sabar dan tidak perlu cemas dengan bayinya.
d)    Beritahu persiapan rujukan yaitu dana, pakaian ibu dan bayi.
e)    Damping pasien sampai tujuan.
BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat).Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.

3.2. Saran
Diharapkan setelah dirawat bayi dapat:
·      Berat badan naik mencapai normal, daya hisap kuat, tidak terjadi infeksi dan hipotermi, maupun resiko infeksi.
·      Kepada bidan dan perawat diharapkan dapat meningkatkan proses keperawatan pada BBLR dengan mempertahankan teknik aseptic dalam setiap melakukan tindakan. Kepada mahasiwa diharapkan dapat menganalisis dan menegakkan diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas masalah yang ada, menetapkan intervensi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan pada BBLR.



DAFTAR PUSTAKA

FKPP SPK SE-JAWA BARAT. 1996. “ Perawatan III Unit D-E-F “. Bandung
Mochtar, Rustam.1998. “ Sinopsis Obstetri Jilid I “. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono.2002.” Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal “. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Buku Acuan Pelatihan PONED Komponen Neonatal. 2004. DEPKES RI. Jakarta: JNPK-KR

http://askep-askeb-kita.blogspot.com/IKLAN3







                                                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar